Jersey Berkualitas

Article Populer

Tuesday, March 27, 2012

Sebuah pengadilan di Jepang telah memerintahkan Google untuk menghentikan fitur auto complete karena melanggar privasi seseorang.
Seorang pengguna internet di Jepang mengaku ketika mengetik namanya di mesin penelusuran Google, kemudian disarankan atau dikaitkan dengan kejahatan yang ia tidak pernah lakukan.
“Jika pengguna internet menerima masukan dan saran dari Google terkait dengan kriminalitas, maka subjek dari saran tersebut akan mengalmi kerugian,” tegas Hiroyuki Tomita, pengacara korban.
Ia menambahkan, postingan di internet terkait dengan kliennya muncul selama beberapa tahun terakhir. Sayangnya, konten itu tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya.
“Ia mengalami kesulitan tatkala beraktivitas di darat. Sebut saja saat mencari pekerjaan. Sebab mereka juga memandang reputasi online klien saya yang sesungguhnya tidak seperti itu,” imbuhnya.
Google lewat fitur auto complete menurut pengacara mengarah ke konten yang menyesatkan. Bisa saja konten tersebut berisi dengan informasi palsu.
“Sejauh ini Google telah merespon niat kami. Permohonan ini telah disetujui pengadilan pada 19 Maret lalu. Namun sayangnya Google enggan mengambil sebuah tindakan,” Hiroyuki Tomita melanjutkan.
Google masih bungkam dan enggan bergegas menanggapi masalah ini. Menurutnya hukum Jepang tidak berlaku untuk Google yang bermarkas di Amerika Serikat.
Rincian kasus ini belum diketahui publik secara detail. Tetapi ada kemungkinan jika penggugat menerima imbas negatif dari seseorang yang sah secara hukum terkait dalam sebuah tindak kejahatan.

0 komentar:

Komentar Pengunjung